Kamu bisa baca Part 1 disini dan Part 2 disini
DAY 3 – Jumat, 9 Februari 2018 (CANDI BOROBUDUR &
GEREJA AYAM)
Hari ketiga ini, kami
memutuskan mengunjungi Candi Borobudur dan Gereja Ayam. Tidak lengkap rasanya
ke Jogja jika tidak ke Candi Borobudur, katanya sih begitu. Padahal, Candi
Borobudur sudah tidak berada di wilayah kota Yogyakarta (Jogja). Candi Borobudur
sudah masuk wilayah Magelang. Dan kami memutuskan untuk menggunakan angkutan
umum.
Kami
langsung menuju ke Halte Trans Jogja dan langsung menaiki Trans Jogja dari halte
Malioboro menuju Terminal Giwangan dengan tarif 3.500 per orang. Trans
Jogja pun sangat ngebut ya ternyata.. hahaha Setelah sampai di Terminal
Giwangan, kami naik bus besar yang menuju Semarang dan akan turun di Terminal Drs.
Prajitno, Muntilan (menurut info yang saya terima dari orang-orang di sekitar Terminal Giwangan).
Saya tidak bisa tidur
karena bus ini kebut-kebutan seperti bus murni yang di Tangerang hahaha sama
aja ya dimana-mana.. tarif yang dikenakan dari Terminal Giwangan ke Terminal
Drs. Prajitno, Muntilan adalah 10K per orang. Ternyata, perjalanan itu jauh
sekali lhoo.. saya kira dekat! Bus ini akan berhenti selama 15-20 menit Terminal Jombor dan saya
melihat bus kecil (seperti kopaja di Jakarta), namanya Cemara Tunggal, dan bus
itulah yang langsung ke Terminal Borobudur. Tapi karena saya tidak enak mau
turun, maka saya tetap stay di dalam bus besar ini. Dan waktu berangkatnya pun
bersamaan, jadi tidak terlalu menyesal juga :p
Begitu mendekati Terminal
Drs. Prajitno, sang supir dan kernet bilang turun di pertigaan
Ngepal / Gapura Palbapang.
|
Gapura Palbapang |
Setelah turun di pertigaan Ngepal dan melihat Gapura Palbapang, kami menunggu bus kecil Cemara Tunggal atau Ragil Kuning yang menuju Terminal Borobudur. Fyi, ada dua bus kecil dari perempatan ini yang bisa
kamu naiki jika ingin ke Terminal Borobudur, yaitu Cemara Tunggal dan Ragil Kuning.
Tarif dari pertigaan Ngepal ke Terminal Borobudur adalah 5K per orang. Total
perjalanan dari Malioboro Jogja ke Terminal Borobudur adalah sekitar 2-3 jam.
Begitu sampai di
terminal, saya di tawari naik becak yang saya lupa tarifnya dan kami setuju. Dipertengahan
jalan, Bapak tersebut menawarkan untuk ambil paket yang akan di antar sampai ke
Bukit Rhema dimana Geraja Ayam dan Punthuk Setumbu berada. Dan saat saya
tarifnya, sang Bapak hanya bilang tergantung saya saja setelah melihat medan
dan pelayanannya. Lalu kami deal, dan sang Bapak mengganti becaknya ke rumahnya
dan keluar membawa sepeda motor. Jadi satu motor bertiga.. udah kayak
cabe-cabean hahaha
Tujuan pertama, kami
langsung dibawa ke Bukit Rhema. Ternyata lokasinya cukup jauh ya.. bayangkan aja
kalau tadi kami mau jalan kaki, bisa capek sebelum sampai di Gereja Ayam-nya.
Sesampainya di atas bukit, Bapak ojek menunggu diparkiran dan kami harus
menaiki tanjakan dan tangga yang membuat kami lelah ! kami tidak menyangka akan
seperti ini hahaha tapi, everything was worthed it when you reach the place
lhoo... Gerejanya unik. Benar-benar berbentuk Ayam. Sebelum masuk, kami berfoto
dulu di luar. Lalu karena matahari sangat terik dan panas, kami memutuskan
untuk masuk ke Gereja Ayam dengan HTM 15K per orang dan tiket bisa ditukar
dengan snack singkong goreng plus sambal !
Kami mulai berkeliling
Gereja Ayam. Di lantai bawah ada mushola dan ruang doa. Otomatis teman saya
berdoa disana, siapa tau dapat jodoh katanya hahaha dan setelah puas di lantai
bawah, kami naik ke lantai 2 dan 3, sampai ke mahkota nya. Pemandangan di
mahkota ayam-nya sangat cantik. Gunung-gunung terlihat jelas karena kebetulan
lumayan cerah. Anginnya sejuk. Puas deh foto-foto ala AADC kata teman-teman
saya.
|
Tiket Masuk Gereja Ayam - Bukit Rhema |
|
Gereja Ayam - Bukit Rhema |
|
Pemandangan Dari Mahkota Kepala Aya\m |
Setelah puas berfoto,
kami turun kembali dan di lantai 2 ada cafe dan tempat penukaran snack.
Kebetulan kami langsung duduk saja di kursi yang menghadap ke gunung. Serasa
lunch di hotel yang mahal ya.. padahal makannya singkong goreng cocol
sambal.... jadi lapar saya hahaha
Oh ya, kamu bisa naik dan turun bukit dengan menggunakan jeep dengan tarif 7K
per orang sekali jalan. Tapi kami lebih memilih untuk berjalan kaki saja baik pada saat naik atapun pada saat turun.
Sebelum turun, kami memutuskan untuk singgah di
warung punya nenek yang sewaktu naik tadi barengan dengan kami. Kami minum
kelapa muda seharga 15K dan membeli air mineral seharga 5K. Setelah menikmati
kelapa muda, kami turun melalui tangga yang banyak itu. Turun lebih mudah dari
pada naik nya hahaha Kami menghabiskan sekitar tiga jam diatas sana.
Setelah itu, kami
menuju Candi Borobudur. Kami diarahkan Bapak ojek untuk beli tiket dulu dan tunggu didalam karena Bapaknya bisa
masuk tanpa tiket karena orang daerah. Kami membayar 32K per orang kalau tidak
salah. Entah ada discount apa sehingga dapat potongan harga. Setelah kami
masuk, kami tunggu si Bapak dan kami bertemu. Bapak ojek tadi sekaligus menjadi
juru foto kami. Teknik nya bagus juga lho.. ga perlu kamera mahal, hasilnya memuaskan
(buat saya lho ya..). Kami menghabiskan waktu sekitar tiga jam disini, ditengah
teriknya matahari, karena kami sampai di lokasi ini jam satu siang ! bisa
bayangin kan rasanya panas-panas harus eksis foto-foto hahaha padahal
orang-orang berteduh, kecuali bule ya.. yaudah, anggap aja saya bule LOL Oh ya,
kami naik sampai atas ya... kebayang donk turunnya juga panas-panas gitu.. but
everything was really awesome.
Setelah lelah
berkeliling, kami memutuskan untuk segera kembali ke Jogja karena sudah pukul
15:00. Bapak ojek menawarkan untuk beli oleh-oleh namun kami tolak karena
memang tidak ada budget untuk beli oleh-oleh disana. Segera lah kami diantar ke
Terminal Borobudur. Sebelum kami pergi, kami tentu harus bayar ya.. saya tanya
biasa dikasih berapa dan si Bapak bilang 150K. Jelas saya bilang tawar dan
akhirnya deal 120K. Jadi seorang kami hanya kena 60K. Setelah itu, kami tanya
ke warga disana tempat makan disekitar terminal, dan ada ibu yang punya warung
lagi lewat dan di minta ibu yang saya tanya untuk ikut dengan ibu itu. Akhirnya
kami makan soto ayam & nasi. Harga nya relatif murah namun saya lupa hehehe
Untuk perjalanan pulang, kami naik bus Cemara Tunggal dari Terminal Borobudur sampai ke Terminal Jombor. Tarif bus ini adalah sebesar 20K per orang,
namun untuk turis mancanegara (bule) yang duduk diseberang saya, dipatok tarif
30K per orang. Otomatis saya menawar untuk tarif saya 15K per orang, dan jelas-jelas
di tolak ! hahaha akhirnya kami pun bayar 20K per orang. Lagi-lagi bus ini fast
and furious saudara-saudara... tapi untung selamat ya.. butuh waktu sekitar
hampir 2 jam untuk sampai di Terminal Jombor. Setelah itu, saya naik Trans
Jogja dengan tarif 3500 per orang untuk sampai di halte Malioboro 1. Ternyata
banyak sekali orang yang akan menaiki rute ini. Otomatis kami berdiri. Tapi no
worries, I’m good lah.. berdiri sebentar aja kok.
Sesampainya di
Malioboro, kami mengunjungi Mall, menyusuri Malioboro, beli roti dan kopi,
makan malam, dan kembali ke penginapan. Untuk esok hari, kami belum punya
rencana. Kita lihat besok pagi saja ya. Hahaha
Fyi, biaya perjalanan
pergi lebih murah dari pulang lho.. tapi tanpa tiket masuk ya.. hehehe cek di
post paling akhir ya.
DAY 4 – Sabtu, 10 Februari 2018 (ALUN-ALUN KIDUL &
MALIOBORO)
Hari terakhir ini,
kami belum ada plan. Karena kami sudah lelah sekali, maka kami memutuskan untuk
membeli oleh-oleh, meyusuri Malioboro, dan ke Alun-Alun Kidul.
Jam menunjukan pukul
16:00. Saatnya kami menuju Alun-Alun Kidul. Dengan berbekal Google Maps, kami
menyusuri jalan. Kami benar-benar mengikuti Google Maps dan menujukan jarak 2.2
KM. Well, kami tetap berjalan kaki seperti turis-turis bule lainnya. Walaupun
banyak yang menawarkan memakai becak, namun kami tetap berjalan kaki, bahkan
saat pulangnya. Jadi, total kami berjalan kaki adalah 4.4 KM. Benar-benar
berkeringat. Namun menyehatkan lhoo..
Pada perjalanan menuju
dan pulang dari Alun-Alun Kidul, kami melewati Taman Sari. Menurut info dari
Mba yang punya penginapan, Taman Sari sudah tutup pukul 16:00, maka kami sama
sekali tidak menengok kedalam, karena tujuan kami hanya ke Alun-Alun Kidul.
Begitu sampai di
Alun-Alun Kidul, kami hanya duduk-duduk dan menyaksikan banyak orang yang
mencoba melewati tengah-tengah pohon beringin kembar dengan mata tertutup.
Mitosnya, siapapun yang dapat melewatinya dengan mata tertutup, keinginannya
akan segera di kabulkan. Entah benar atau tidak.. terserah kalian ya guys mau percaya atau tidak 😃
Kami hanya menikmati sore itu dengan minum wedang ronde, melihat-lihat sekitar, dan berjalan kembali ke penginapan kami di Malioboro.
|
Wedang Ronde di Alun-Alun Kidul |
|
Mobil-Mobilan Di Alun-Alun Kidul |
*Untuk hari ini, tidak
ada biaya transportasi yang dikeluarkan karena kami hanya berjalan kaki.*
DAY 5 – Minggu, 11 Februari 2018 (PERJALANAN JOGJA – JAKARTA)
Hari ini kami sudah
akan kembali ke Jakarta. Kereta kami akan berangkat pukul 09:00 pagi. Kami
sudah bersiap-siap mulai pukul 06:00 pagi dan sarapan sebentar dipenjual nasi
kucing dekat penginapan kami. Lalu kami memesan gocar untuk mengantarkan kami
ke Stasiun Lempuyangan dengan total tarif & tips 13K.
Tidak lama kereta kami
datang dan kami segera saja masuk ke tempat duduk kami. Kali ini kami
menggunakan KA Bogowonto yang semua seatnya 2-2. Space kakinya lebih luas dan
kursinya lebih empuk. Menurut saya pribadi, KA Bogowonto lebih nyaman dari KA Bengawan kemarin. Ya, lagi-lagi, ada harga ada rupa.
|
Tempat Duduk di Dalam KA Bogowonto |
Tepat pukul 09:00,
kereta kami berangkat, dan dijadwalkan
akan sampai di Stasiun Pasar Senen Jakarta pada pukul 17:29. Dan kereta ini
berhenti di 12 stasiun, antara lain Tugu Yogyakarta, Wates Kulon Progo, Jenar,
Kutoarjo, Kebumen, Gombong, Kroya, Purwokerto, Ciledug Cirebon, Cirebon
Prujakan, Haurgeulis, Jatinegara.
Begitu sampai di
Stasiun Pasar Senen, kami masih harus melanjutkan perjalanan ke Stasiun
Tangeran dengan rute Stasiun Pasar Senen – Duri, Duri – Tangerang. Dan ternyata
penumpangnya sangat ramai sehingga agak sulit untuk kami yang membawa tas keril
yang lumayan besar. Tapi itu semua tidak masalah asal dilalui dengan rasa
senang. Akhirnya saya sampai di rumah sekitar pukul 20:00 dan harus segera
beres-beres, mandi, dan tidur karena besok pagi harus kembali bekerja.
Itulah lika-liku
perjalanan liburan saya ke Jogja. See you on next trip ! 😉
PS : Biaya
transportasi akan saya list dibawah ini ya.. namun tanpa makan dan jajan-jajan
syantiekk ya.. check it out !
xoxo
Jennyfer
Biaya Perjalanan Selama 5 Hari Di Jogja (Diluar Parkir,
Makan, & Jajanan)
Perhitungan Biaya Untuk 1 orang
DAY 1
|
Tiket KA Jakarta – Jogja
|
78.000
|
Tiket KA Jogja – Jakarta
|
220.000
|
Penginapan (300.000 : 2)
|
150.000
|
DAY 2
|
Sewa Ojek Seharian Include Driver & BBM
|
140.000
|
Gocar Stasiun Lempuyangan – Penginapan (17.000 : 2)
|
8.500
|
Tiket Masuk Candi Prambanan
|
40.000
|
Tiket Kereta Mini di Prambanan
|
10.000
|
Tiket Masuk Candi Plaosan
|
3.000
|
Tiket Masuk Candi Ijo
|
5.000
|
DAY 3
|
Trans Jogja Malioboro – Terminal Giwangan
|
3.500
|
Bus Besar Terminal Giwangan – Pertigaan Ngepal
|
10.000
|
Bus Kecil Pertigaan Ngepal – Terminal Borobudur
|
5.000
|
Tiket Masuk Gereja Ayam Bukit Rhema
|
15.000
|
Tiket Masuk Candi Borobudur
|
32.000
|
Sewa Ojek (120.000 : 2)
|
60.000
|
Bus Kecil Cemara Tunggal Terminal Borobudur – Terminal Jombor
|
20.000
|
Trans Jogja Terminal Jombor – Malioboro
|
3.500
|
DAY 5
|
Gocar Penginapan – Stasiun Lempuyangan (13.000 : 2)
|
6.500
|
TOTAL BIAYA PERJALANAN SELAMA DI JOGJA
5 HARI
|
810.000
|