February 24, 2018

PENGALAMAN BLOKIR REKENING PENIPU

[EDIT: CASE CLOSED]

Kasus ini telah selesai, karena RUDI WIJAYA telah mengembalikan dana share cost sebesar Rp. 1.700.000 ke rekening saya pada tanggal 02 Maret 2018. Dan saya telah membuat Surat Permohonan Pencabutan Pemblokiran Rekening untuk saya scan dan saya emailkan ke Bank BCA. Surat tersebut sudah saya emailkan pada tanggal 05 Maret 2018. Dan berikut adalah bukti suratnya :


=======================================================================
Akhirnya saya mengalami kasus penipuan teman-teman !!

Ceritanya, saya mengikuti salah satu group untuk saling berbagi info traveling. Dan seketika saya melihat ada yang posting di group untuk share cost ke Lembang Bandung (selanjutnya akan kita sebut Mr. A). Berhubung saya belum pernah ke Bandung sekalipun, maka saya otomatis tertarik donk yah... sesuai dengan postingan, saya meninggalkan nomor hp saya karena kami yang tertarik akan buat group whatsapp sehingga memudahkan diskusi. Singkat cerita, ditentukan lah sekertaris dan bendahara secara tidak langsung oleh sang ketua (Mr. A). Pada awalnya, saya ditunjuk menjadi bendahara, namun saya menolak karena saya sudah cukup disibukkan dengan online shop saya. Tidak lama kemudian, salah satu peserta yang bernama RUDI WIJAYA menawarkan diri untuk menjadi bendahara dan semuanya setuju. Para member group whatsapp yang setuju untuk trip ke Lembang Bandung ini, diharapkan melakukan commitment fee sebesar 200K per orang yang kemudian hari akan digunakan untuk booking transportasi berupa elf dan juga hotel. Maka, sang ketua memberikan 2 nomor rekening miliknya (bukan rekening BCA), dan Rudi Wijaya juga memberikan 1 nomor rekening (Bank BCA). Lalu saya memutuskan untuk transfer sebesar 400K pada tanggal 26 Januari 2018 pukul 09:46. Saya transfer 400K karena saya mengikut sertakan mama saya untuk trip ini. Dan saya transfer ke rekening BCA a/n RUDI WIJAYA menggunakan aplikasi m-banking BCA.

Lalu, pada hari Kamis di pertengahan bulan Februari 2018 (sebelum Imlek), secara tiba-tiba, Rudi Wijaya keluar dari group whatsapp. Saya dan teman-teman sangat surprise. Dan saya langsung chat personal ke Rudi Wijaya dan ternyata nomor saya sudah di block. Demikian juga dengan teman-teman group. Sepertinya kami semua di block oleh si penipu ini. Saya telepon, nomornya tidak aktif. Saya segera chat si penipu melalui aplikasi facebook messenger. Saya segera mengatakan bahwa tidak apa-apa dia tidak ikut, dan saya sertakan nomor rekening saya untuk dia transfer kembali uang dari 5 member group dengan total 1.700K. Namun, tidak lama, facebook saya pun di block.

Pada hari Jumat yang bertepatan dengan hari Imlek, kami ber 3 janjian bertemu di Stasiun Sawah Besar dan mencari si penipu ke alamat rumahnya. Namun hasilnya nihil. Rumah kost-kostan tersebut kosong. Pun kami bertemu ke rumah ketua RT setempat dan memang si penipu ini sudah diminta untuk pindah domisili dan belum dilakukan. Dan kami mendapatkan info bahwa si penipu ini terakhir datang ke rumah Ketua RT ini pada bulan Agustus 2017 untuk meminta surat keterangan untuk mengurus passport. Kami pun sebenarnya tau bahwa si penipu ini bekerja di Cambodia karena dia sendiri yang menyatakan hal itu di group, juga menawari saya lowongan pekerjaan disana. Segera mungkin, kami datang ke Polsek Sawah Besar untuk melaporkan kejadian ini, namun Pak Polisi disana menyarakan ke Polres Jakarta Barat karena lokasi korban melakukan transfer bermacam-macam, yakni di Tangerang, Depok, Jakarta. Kami segera menuju Polres Jakarta Barat, namun kami disarankan untuk melapor ke Polda Metro Jaya dengan membawa print out Rekening Koran / Mutasi Bank para korban yang memperlihatkan kegiatan transfer ke si penipu. Kami memutuskan untuk print rekening koran kami masing-masing dan dikumpulkan disalah satu teman kami pada hari Senin.

Senin pagi, saya segera telepon ke HaloBCA di nomor 1500888 dan mengadukan masalah saya. Lalu CS menanyakan beberapa informasi saya, dan segala macamnya. Pada akhirnya, Bank BCA sudah memblokir rekening si penipu RUDI WIJAYA. Dan saya diminta melengkapi berkas seperti fotocopy KTP, fotocopy bukti transaksi, surat pernyataan permohonan blokir yang di tandatangani diatas materai 6000, surat kronologi kejadian (ditunggu 1x24 jam) dan tanda bukti lapor dari kepolisian (ditunggu 3x24 jam). Soft copy (scan) dapat dikirim melalui email terlebih dahulu ke halobca@bca.co.id dengan subject Nomor Pengaduan, dan maksimal attachment 2.75 MB. Asli dokumen dapat diserahkan ke Bank BCA cabang terdekat.

Berikut stepnya :
1. Scan dan email soft copynya ke email halobca@bca.co.id (kecuali Tanda Bukti Lapor Kepolisian)
2. Print rekening koran kamu dan bawa ke Polsek / Polda setempat. Setelah saya ceritakan kasusnya, maka Pak Polisi membuatkan tanda bukti lapor seperti dibawah ini
3.  Scan Tanda Bukti Lapor dan kirimkan ke email halobca@bca.co.id
4.  Semua asli dokumen diserahkan ke Bank BCA Cabang terdekat

TANDA BUKTI LAPOR DARI KEPOLISIAN
SURAT PERMOHONAN PEMBLOKIRAN



SURAT KRONOLOGI KEJADIAN
Saya seharusnya menyerahkan seluruh data termasuk soft copy maksimal hari Selasa, namun karena saya harus bekerja dan saya agak sibuk, maka saya baru dapat mengirimkan sofcopy-nya pada hari Rabu dan hardcopy-nya saya serahkan seluruh dokumen di hari yang sama ke Bank BCA KCP Cikande karena cabang ini yang terdekat dari kantor saya. Bank BCA sempat menghubungi saya agar segera memberikan dokumennya karena jika tanpa dokumen, akan dianggap pencemaran nama baik. Dan setelahnya, Bank BCA pun menghubungi saya dan menginformasikan bahwa nomor si penipu sudah tidak aktif dan Bank BCA sedang meminta bantuan cabang dimana rekening si penipu dibuka. Dan saya diminta menunggu 7 hari kerja untuk hasilnya.

Fyi, tadinya kami ingin melaporkan bersama-sama, namun karena saya diberikan dateline untuk memberikan dokumen oleh Bank BCA, maka kami memutuskan untuk melaporkan masing-masing.

Saya tidak mempermasalahkan uang 400K tersebut, karena saya yakin tidak akan kembali. Namun, cara-nya yang saya tidak suka. Dan saya ambil langkah preventif agar RUDI WIJAYA tidak dapat melakukan penipuan-penipuan lainnya.

Dan saya pun puas terhadap layanan konsumen Bank BCA (bukan iklan loh ya...) 😉

Sekian curhatan kali ini.. ditunggu ya hasilnya...

xoxo
Jennyfer

February 20, 2018

BALADA LIBURAN KE YOGYAKARTA [PART 3]

Kamu bisa baca Part 1 disini dan Part 2 disini

DAY 3 – Jumat, 9 Februari 2018 (CANDI BOROBUDUR & GEREJA AYAM)

Hari ketiga ini, kami memutuskan mengunjungi Candi Borobudur dan Gereja Ayam. Tidak lengkap rasanya ke Jogja jika tidak ke Candi Borobudur, katanya sih begitu. Padahal, Candi Borobudur sudah tidak berada di wilayah kota Yogyakarta (Jogja). Candi Borobudur sudah masuk wilayah Magelang. Dan kami memutuskan untuk menggunakan angkutan umum.

Kami langsung menuju ke Halte Trans Jogja dan langsung menaiki Trans Jogja dari halte Malioboro menuju  Terminal Giwangan dengan tarif 3.500 per orang. Trans Jogja pun sangat ngebut ya ternyata.. hahaha Setelah sampai di Terminal Giwangan, kami naik bus besar yang menuju Semarang dan akan turun di Terminal Drs. Prajitno, Muntilan (menurut info yang saya terima dari orang-orang di sekitar Terminal Giwangan). 

Saya tidak bisa tidur karena bus ini kebut-kebutan seperti bus murni yang di Tangerang hahaha sama aja ya dimana-mana.. tarif yang dikenakan dari Terminal Giwangan ke Terminal Drs. Prajitno, Muntilan adalah 10K per orang. Ternyata, perjalanan itu jauh sekali lhoo.. saya kira dekat! Bus ini akan berhenti selama 15-20 menit Terminal Jombor dan saya melihat bus kecil (seperti kopaja di Jakarta), namanya Cemara Tunggal, dan bus itulah yang langsung ke Terminal Borobudur. Tapi karena saya tidak enak mau turun, maka saya tetap stay di dalam bus besar ini. Dan waktu berangkatnya pun bersamaan, jadi tidak terlalu menyesal juga :p

Begitu mendekati Terminal Drs. Prajitno, sang supir dan kernet bilang turun di pertigaan Ngepal / Gapura Palbapang.

Gapura Palbapang
Setelah turun di pertigaan Ngepal dan melihat Gapura Palbapang, kami menunggu bus kecil Cemara Tunggal atau Ragil Kuning yang menuju Terminal Borobudur. Fyi, ada dua bus kecil dari perempatan ini yang bisa kamu naiki jika ingin ke Terminal Borobudur, yaitu Cemara Tunggal dan Ragil Kuning. Tarif dari pertigaan Ngepal ke Terminal Borobudur adalah 5K per orang. Total perjalanan dari Malioboro Jogja ke Terminal Borobudur adalah sekitar 2-3 jam.

Begitu sampai di terminal, saya di tawari naik becak yang saya lupa tarifnya dan kami setuju. Dipertengahan jalan, Bapak tersebut menawarkan untuk ambil paket yang akan di antar sampai ke Bukit Rhema dimana Geraja Ayam dan Punthuk Setumbu berada. Dan saat saya tarifnya, sang Bapak hanya bilang tergantung saya saja setelah melihat medan dan pelayanannya. Lalu kami deal, dan sang Bapak mengganti becaknya ke rumahnya dan keluar membawa sepeda motor. Jadi satu motor bertiga.. udah kayak cabe-cabean hahaha

Tujuan pertama, kami langsung dibawa ke Bukit Rhema. Ternyata lokasinya cukup jauh ya.. bayangkan aja kalau tadi kami mau jalan kaki, bisa capek sebelum sampai di Gereja Ayam-nya. Sesampainya di atas bukit, Bapak ojek menunggu diparkiran dan kami harus menaiki tanjakan dan tangga yang membuat kami lelah ! kami tidak menyangka akan seperti ini hahaha tapi, everything was worthed it when you reach the place lhoo... Gerejanya unik. Benar-benar berbentuk Ayam. Sebelum masuk, kami berfoto dulu di luar. Lalu karena matahari sangat terik dan panas, kami memutuskan untuk masuk ke Gereja Ayam dengan HTM 15K per orang dan tiket bisa ditukar dengan snack singkong goreng plus sambal !
Kami mulai berkeliling Gereja Ayam. Di lantai bawah ada mushola dan ruang doa. Otomatis teman saya berdoa disana, siapa tau dapat jodoh katanya hahaha dan setelah puas di lantai bawah, kami naik ke lantai 2 dan 3, sampai ke mahkota nya. Pemandangan di mahkota ayam-nya sangat cantik. Gunung-gunung terlihat jelas karena kebetulan lumayan cerah. Anginnya sejuk. Puas deh foto-foto ala AADC kata teman-teman saya.

Tiket Masuk Gereja Ayam - Bukit Rhema
Gereja Ayam - Bukit Rhema
Pemandangan Dari Mahkota Kepala Aya\m
Setelah puas berfoto, kami turun kembali dan di lantai 2 ada cafe dan tempat penukaran snack. Kebetulan kami langsung duduk saja di kursi yang menghadap ke gunung. Serasa lunch di hotel yang mahal ya.. padahal makannya singkong goreng cocol sambal.... jadi lapar saya hahaha  

Oh ya, kamu bisa naik dan turun bukit dengan menggunakan jeep dengan tarif 7K per orang sekali jalan. Tapi kami lebih memilih untuk berjalan kaki saja baik pada saat naik atapun pada saat turun.

Sebelum turun, kami memutuskan untuk singgah di warung punya nenek yang sewaktu naik tadi barengan dengan kami. Kami minum kelapa muda seharga 15K dan membeli air mineral seharga 5K. Setelah menikmati kelapa muda, kami turun melalui tangga yang banyak itu. Turun lebih mudah dari pada naik nya hahaha Kami menghabiskan sekitar tiga jam diatas sana.

Setelah itu, kami menuju Candi Borobudur. Kami diarahkan Bapak ojek untuk beli tiket dulu dan tunggu didalam karena Bapaknya bisa masuk tanpa tiket karena orang daerah. Kami membayar 32K per orang kalau tidak salah. Entah ada discount apa sehingga dapat potongan harga. Setelah kami masuk, kami tunggu si Bapak dan kami bertemu. Bapak ojek tadi sekaligus menjadi juru foto kami. Teknik nya bagus juga lho.. ga perlu kamera mahal, hasilnya memuaskan (buat saya lho ya..). Kami menghabiskan waktu sekitar tiga jam disini, ditengah teriknya matahari, karena kami sampai di lokasi ini jam satu siang ! bisa bayangin kan rasanya panas-panas harus eksis foto-foto hahaha padahal orang-orang berteduh, kecuali bule ya.. yaudah, anggap aja saya bule LOL Oh ya, kami naik sampai atas ya... kebayang donk turunnya juga panas-panas gitu.. but everything was really awesome.

Setelah lelah berkeliling, kami memutuskan untuk segera kembali ke Jogja karena sudah pukul 15:00. Bapak ojek menawarkan untuk beli oleh-oleh namun kami tolak karena memang tidak ada budget untuk beli oleh-oleh disana. Segera lah kami diantar ke Terminal Borobudur. Sebelum kami pergi, kami tentu harus bayar ya.. saya tanya biasa dikasih berapa dan si Bapak bilang 150K. Jelas saya bilang tawar dan akhirnya deal 120K. Jadi seorang kami hanya kena 60K. Setelah itu, kami tanya ke warga disana tempat makan disekitar terminal, dan ada ibu yang punya warung lagi lewat dan di minta ibu yang saya tanya untuk ikut dengan ibu itu. Akhirnya kami makan soto ayam & nasi. Harga nya relatif murah namun saya lupa hehehe

Untuk perjalanan pulang, kami naik bus Cemara Tunggal dari Terminal Borobudur sampai ke Terminal Jombor. Tarif bus ini adalah sebesar 20K per orang, namun untuk turis mancanegara (bule) yang duduk diseberang saya, dipatok tarif 30K per orang. Otomatis saya menawar untuk tarif saya 15K per orang, dan jelas-jelas di tolak ! hahaha akhirnya kami pun bayar 20K per orang. Lagi-lagi bus ini fast and furious saudara-saudara... tapi untung selamat ya.. butuh waktu sekitar hampir 2 jam untuk sampai di Terminal Jombor. Setelah itu, saya naik Trans Jogja dengan tarif 3500 per orang untuk sampai di halte Malioboro 1. Ternyata banyak sekali orang yang akan menaiki rute ini. Otomatis kami berdiri. Tapi no worries, I’m good lah.. berdiri sebentar aja kok.

Sesampainya di Malioboro, kami mengunjungi Mall, menyusuri Malioboro, beli roti dan kopi, makan malam, dan kembali ke penginapan. Untuk esok hari, kami belum punya rencana. Kita lihat besok pagi saja ya. Hahaha

Fyi, biaya perjalanan pergi lebih murah dari pulang lho.. tapi tanpa tiket masuk ya.. hehehe cek di post paling akhir ya.

DAY 4 – Sabtu, 10 Februari 2018 (ALUN-ALUN KIDUL & MALIOBORO)

Hari terakhir ini, kami belum ada plan. Karena kami sudah lelah sekali, maka kami memutuskan untuk membeli oleh-oleh, meyusuri Malioboro, dan ke Alun-Alun Kidul.

Jam menunjukan pukul 16:00. Saatnya kami menuju Alun-Alun Kidul. Dengan berbekal Google Maps, kami menyusuri jalan. Kami benar-benar mengikuti Google Maps dan menujukan jarak 2.2 KM. Well, kami tetap berjalan kaki seperti turis-turis bule lainnya. Walaupun banyak yang menawarkan memakai becak, namun kami tetap berjalan kaki, bahkan saat pulangnya. Jadi, total kami berjalan kaki adalah 4.4 KM. Benar-benar berkeringat. Namun menyehatkan lhoo..

Pada perjalanan menuju dan pulang dari Alun-Alun Kidul, kami melewati Taman Sari. Menurut info dari Mba yang punya penginapan, Taman Sari sudah tutup pukul 16:00, maka kami sama sekali tidak menengok kedalam, karena tujuan kami hanya ke Alun-Alun Kidul.

Begitu sampai di Alun-Alun Kidul, kami hanya duduk-duduk dan menyaksikan banyak orang yang mencoba melewati tengah-tengah pohon beringin kembar dengan mata tertutup. Mitosnya, siapapun yang dapat melewatinya dengan mata tertutup, keinginannya akan segera di kabulkan. Entah benar atau tidak.. terserah kalian ya guys mau percaya atau tidak 😃 

Kami hanya menikmati sore itu dengan minum wedang ronde, melihat-lihat sekitar, dan berjalan kembali ke penginapan kami di Malioboro.

Wedang Ronde di Alun-Alun Kidul
Mobil-Mobilan Di Alun-Alun Kidul
*Untuk hari ini, tidak ada biaya transportasi yang dikeluarkan karena kami hanya berjalan kaki.*

DAY 5 – Minggu, 11 Februari 2018 (PERJALANAN JOGJA – JAKARTA)

Hari ini kami sudah akan kembali ke Jakarta. Kereta kami akan berangkat pukul 09:00 pagi. Kami sudah bersiap-siap mulai pukul 06:00 pagi dan sarapan sebentar dipenjual nasi kucing dekat penginapan kami. Lalu kami memesan gocar untuk mengantarkan kami ke Stasiun Lempuyangan dengan total tarif & tips 13K.

Tidak lama kereta kami datang dan kami segera saja masuk ke tempat duduk kami. Kali ini kami menggunakan KA Bogowonto yang semua seatnya 2-2. Space kakinya lebih luas dan kursinya lebih empuk. Menurut saya pribadi, KA Bogowonto lebih nyaman dari KA Bengawan kemarin. Ya, lagi-lagi, ada harga ada rupa.

Tempat Duduk di Dalam KA Bogowonto
Tepat pukul 09:00, kereta kami berangkat, dan dijadwalkan akan sampai di Stasiun Pasar Senen Jakarta pada pukul 17:29. Dan kereta ini berhenti di 12 stasiun, antara lain Tugu Yogyakarta, Wates Kulon Progo, Jenar, Kutoarjo, Kebumen, Gombong, Kroya, Purwokerto, Ciledug Cirebon, Cirebon Prujakan, Haurgeulis, Jatinegara.

Begitu sampai di Stasiun Pasar Senen, kami masih harus melanjutkan perjalanan ke Stasiun Tangeran dengan rute Stasiun Pasar Senen – Duri, Duri – Tangerang. Dan ternyata penumpangnya sangat ramai sehingga agak sulit untuk kami yang membawa tas keril yang lumayan besar. Tapi itu semua tidak masalah asal dilalui dengan rasa senang. Akhirnya saya sampai di rumah sekitar pukul 20:00 dan harus segera beres-beres, mandi, dan tidur karena besok pagi harus kembali bekerja.

Itulah lika-liku perjalanan liburan saya ke Jogja. See you on next trip ! 😉

PS : Biaya transportasi akan saya list dibawah ini ya.. namun tanpa makan dan jajan-jajan syantiekk ya.. check it out !

xoxo
Jennyfer


Biaya Perjalanan Selama 5 Hari Di Jogja (Diluar Parkir, Makan, & Jajanan)

Perhitungan Biaya Untuk 1 orang


DAY 1
Tiket KA Jakarta – Jogja
78.000
Tiket KA Jogja – Jakarta
220.000
Penginapan (300.000 : 2)
150.000
DAY 2
Sewa Ojek Seharian Include Driver & BBM
140.000
Gocar Stasiun Lempuyangan – Penginapan (17.000 : 2)
8.500
Tiket Masuk Candi Prambanan
40.000
Tiket Kereta Mini di Prambanan
10.000
Tiket Masuk Candi Plaosan
3.000
Tiket Masuk Candi Ijo
5.000
DAY 3
Trans Jogja Malioboro – Terminal Giwangan
3.500
Bus Besar Terminal Giwangan – Pertigaan Ngepal
10.000
Bus Kecil Pertigaan Ngepal – Terminal Borobudur
5.000
Tiket Masuk Gereja Ayam Bukit Rhema
15.000
Tiket Masuk Candi Borobudur
32.000
Sewa Ojek (120.000 : 2)
60.000
Bus Kecil Cemara Tunggal Terminal Borobudur – Terminal Jombor
20.000
Trans Jogja Terminal Jombor – Malioboro
3.500
DAY 5
Gocar Penginapan – Stasiun Lempuyangan (13.000 : 2)
6.500
TOTAL BIAYA PERJALANAN SELAMA DI JOGJA 5 HARI
810.000