Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya pribadi dan tidak ditujukan untuk menjatuhkan siapapun. Tulisan ini murni pendapat saya pribadi.
#################
Sesuai dengan cerita saya sebelumnya yang bisa kalian baca di sini, saya sempat mencoba beberapa wisata kuliner yang saya dan teman-teman dapat dari hasil googling dan bertanya kepada beberapa driver taxol dan driver mobil sewaan kami sewaktu memakai jasa mereka di kota Malang dan Batu, Jawa Timur.
1. Bakso Bakar Pak Man di Jl. Diponegoro, Klojen, Malang
Kedai bakso bakar ini memiliki cara yang unik. Biasanya, pembeli dilayani, tapi di kedai ini kita self service guys. Jadi pembeli bisa pilih sendiri mau bakso (kuah) urat/halus atau tahu, dan ambil bihunnya plus kuahnya juga sendiri. Unik kan?
Kedai bakso ini menyediakan dua tipe hidangan, yaitu bakso kuah dan bakso bakar. Bakso kuah sendiri ada bakso halus, bakso urat, dan tahu dengan harga 3K/pc. Jadi dihitung per buah ya guys. Kalian perlu ambil mangkuk dulu, masukin bihunnya (bisa banyak lho, apalagi nambah), pilih baksonya, dan tuang kuahnya. Sayang sekali, sewaktu saya kesana, bakso halusnya sudah habis. Jadi saya hanya mengambil bakso urat dan tahu saja. Rasa baksonya menurut saya sama dengan bakso yang selama ini saya makan di rumah. Tapi yang berbeda adalah bihunnya yang berwarna agak biru. Unik. Dan masalah utama saya saat memakan baksonya adalah kuah yang terasa hangat saja. Saya terbiasa memakan bakso dengan kuah yang masih benar-benar panas ada asapnya (tapi tetap ditunggu agak hangat sebelum dimakan). Jadi pas sampai dimulut, kuahnya hangat cenderung dingin sih.. Tapi overall fine-fine aja sih.. Menolong disaat lapar guys.
Yang kedua, tentu sesuai namanya, bakso bakar. Bakso bakar juga bisa dipilih mau bakso halus atau bakso urat, dan mau pedas atau sedang. Harga per-porsinya adalah 30K (10 pcs) dan 45K (15 pcs).
Bakso Halus Bakar 10 pcs |
2. Toko Oen di Jl. Jendral Basuki Rahmat, Kauman, Malang
Selanjutnya, kami direkomendasikan ke Toko Oen karena menurut info dari driver taxol kami, Toko Oen ini sudah lama berdiri dan terkenal dengan old fashioned ice cream nya.
Saya dan mama ingin memesan nasi campur, tapi ternyata sedang tidak available. Ditengah-tengah kebingungan, karena menu yang tidak sesuai selera kami, akhirnya saya dan mama memesan dua porsi Bakmoi. Kami tidak tau Bakmoi itu seperti apa. Kami hanya membaca tulisan "chicken soup, rice, etc". Jadi intinya sih ada soup ayam dan nasi aja makanya kita pilih. Sedangkan Nopi hanya memesan es krim, dan Indah memesan nasi goreng.
Lalu, pada saat pesanan kami tiba, ternyata Bakmoi itu seperti soto ayam tapi nasinya langsung dimasukan dalam mangkuk yang sama alias nasinya tenggelam! Waduh. Mama saya tidak begitu menyukai makanan yang seperti itu guys. Tapi apa daya, karena kami sudah lapar, kami tancap aja. Rasanya oke- lah. Not bad. Setidaknya akhirnya makan nasi!
Setelah itu, saya memesan dessert yaitu es krim. Saya memesan es krim yang diberi nama Sonny Boy. Lucu ya namanya. Tidak lama, pesanan kami datang. Saya langsung saja mencicipinya, dan hmm.. Tekstur es krimnya kasar ya. Saya berasumsi karena slogannya "old fashioned ice cream", jadi es krimnya seperti tempo dulu. Bener gak sih??
Tekstur es krimnya tidak seperti es krim kebanyakan yang dijual di cafe-cafe di tempat saya tinggal. Memang sih, sebelumnya Nopi sudah kasih tau saya teksturnya, tapi kan saya penasaran ya.. Jadi deh saya beli. And again, for me, es krimnya oke aja. Saya makan sampai habis kok. Hahaha
Untuk harga masih reasonable kok guys.. Ga bikin kantong bolong lah 😉
Untuk harga masih reasonable kok guys.. Ga bikin kantong bolong lah 😉
Bakmoi |
Es Krim Sonny Boy |
Daftar Menu Toko Oen |
3. Inggil Museum Resto di Jl. Gajah Mada, Kiduldalem, Malang
Resto ini sangat unik. Dengan konsep museum dan adat jawa yang kental, pembeli disuguhkan dengan dekorasi yang sangat amat jawa, juga seragam waiter/ess nya khas jawa. Saya sangat senang direkomendasikan oleh driver kami sepulang dari Bromo untuk mencicipi makanan di resto ini.
Buku menu dan hidangannya tidak sempat saya foto. Sempat kami bingung melihat harganya, karena ada satu buku menu yang harganya berbeda dari yang lain. Mungkin lupa di update harganya.
Inggil Museum Resto |
Buku menu dan hidangannya tidak sempat saya foto. Sempat kami bingung melihat harganya, karena ada satu buku menu yang harganya berbeda dari yang lain. Mungkin lupa di update harganya.
Menu yang ditawarkan sama seperti resto-resto pada umumnya. Lele bakar/pecel, Ikan, Ayam, Pepes, Ati Ampela, Tempe Tahu, dll. Kami memesan 1 lele bakar, 1 pecel lele, 1 pepes tahu, 1 rempelo ati, 1 tempe tahu, 4 nasi putih, 2 aqua botol, 1 teh manis panas, dan 1 teh tawar panas, total yang kami bayarkan seluruhnya adalah 142K sudah termasuk PPN. Bill-nya masih tulis tangan guys (ada difoto dibawah). Dan saya menyadari harga di bill dan buku menu ada yang berbeda sekitar 1K. Tapi no problem, mungkin human error aja.
So far, saya suka makanannya. Indah pun yang biasanya makan sedikit, jadi lahap. Oh ya, satu porsi lele berisi 2 lele ukuran sedang. Kenyang banget! Dan enak guys! Very recommended!
Bill Pembayaran |
4. Pos Ketan Legenda 1967 di Alun-Alum Batu
Tempat makan ini direkomendasikan oleh driver kami. Katanya, Pos Ketan Legenda ini terkenal!
Lokasinya terletak didekat alun-alun Batu. Saat mencari kedai ini, kami melewati pasar yang sudah seperti surga wisata kuliner. Jajanannya beragam. Bikin lapar malam-malam! Hahaha
Pada saat kami tiba, pembeli sudah pada antri di meja kasir. Dan tempat duduk pun penuh semua. Jadi mama menunggu didalam sambil nge-tag meja yang akan segera ditinggalkan pembeli sebelumnya, dan saya antri di kasir.
Saya memesan satu porsi ketan durian susu keju vla untuk mama, dan untuk saya sendiri, saya hanya memesan ketan susu keju, karena saya tidak suka duren dan saya hanya tertarik dengan kombinasi susu dan keju. Harganya pun saya lupa. OMG. Tapi tenang, ga akan bikin kantong bolong kok. Worth to try and very recommended guys!
Pos Ketan Legenda 1967 - Batu, Malang |
Setelah selesai menikmati ketan susu, kami berjalan menyusuri pasar yang tadi kami lewati, dan berhenti sebentar untuk membeli martabak daging. Ternyata maksudnya martabak telur tapi isiannya daging guys. Kirain apaan martabak daging. Harganya yang paling murah 10K. Karena hanya pakai satu telur saja. Dan kami menghabiskan martabak itu di alun-alun kota Batu sambil menikmati malam, juga agar Bapak drivernya bisa sholat terlebih dahulu.
Segitu saja untuk kulinernya. Ada satu lagi berupa bakso malang, tapi tidak saya rekomendasikan, karena pelayannya jutek!!
Segitu saja untuk kulinernya. Ada satu lagi berupa bakso malang, tapi tidak saya rekomendasikan, karena pelayannya jutek!!
OLEH-OLEH
Tak lengkap rasanya kalau pulang tanpa membawa buah tangan atau yang biasa kita sebut oleh-oleh. Kali ini saya sudah mengincar akan membeli Strudel Malang. Dan usut punya usut ke driver taxol, kami disarankan untuk membeli pia cap mangkok guys. Katanya sih ini oleh-oleh khas kota Malang.
Pertama, kita bahas Strudel Malang. Kebetulan penginapan kami di Batu dekat dengan salah satu outlet Strudel Malang. Saya membeli Strudel Apel seharga 63K dan Strudel Choco Peanut seharga 65K. Sementara teman saya membeli Strudel Cheese seharga 65K dan Keripik Tempe Pizza seharga 19K. Strudel Malang ada dua bentuk, yang panjang dan bulat. Tapi kami lebih memilih Strudel yang panjang. Strudel ini pun punya varian rasa yang cukup variatif. Sayang saya lupa untuk mendokumentasikan price listnya.
Kedua, kami memilih untuk membeli Pia cap Mangkok dari sebuah Toko di Kota Malang. Jadi lah kami membelinya via ojek online walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal. Pia cap Mangkok juga memiliki banyak varian rasa juga jumlah isi yang berbeda-beda. Di menu ojek online ada pia isi 5 pcs, 12 pcs, dan 24 pcs. Tapi ketika kami order, hanya tersedia pia isi 5 pcs. So, kami memesan pia isi 5 pcs. Pia cap Mangkok isi 5 pcs ini dijual dengan harga 17.5K/pc (di aplikasi ojek online), namun untuk pia isi duren dijual dengan harga 23K/pc. Saya tidak tau apakah harganya sama dengan membeli di tokonya ya.
Lalu, pada saat mengunjungi pusat oleh-oleh, saya menemukan wingko apel! Unik sekali. Jadi lah saya beli 2 bag seharga 15K/bag. Satu bag itu berisi sekitar 10 pcs wingko apel dengan ukuran kecil. Saya lupa untuk mendokumentasikan isinya. Maklum, blogger bajakan hahaha
Sekian kisah kuliner dan oleh-oleh dari kota Malang ini. Sampai bertemu di blogpost selanjutnya 😉
Xoxo
Jennyfer
Pertama, kita bahas Strudel Malang. Kebetulan penginapan kami di Batu dekat dengan salah satu outlet Strudel Malang. Saya membeli Strudel Apel seharga 63K dan Strudel Choco Peanut seharga 65K. Sementara teman saya membeli Strudel Cheese seharga 65K dan Keripik Tempe Pizza seharga 19K. Strudel Malang ada dua bentuk, yang panjang dan bulat. Tapi kami lebih memilih Strudel yang panjang. Strudel ini pun punya varian rasa yang cukup variatif. Sayang saya lupa untuk mendokumentasikan price listnya.
Kedua, kami memilih untuk membeli Pia cap Mangkok dari sebuah Toko di Kota Malang. Jadi lah kami membelinya via ojek online walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal. Pia cap Mangkok juga memiliki banyak varian rasa juga jumlah isi yang berbeda-beda. Di menu ojek online ada pia isi 5 pcs, 12 pcs, dan 24 pcs. Tapi ketika kami order, hanya tersedia pia isi 5 pcs. So, kami memesan pia isi 5 pcs. Pia cap Mangkok isi 5 pcs ini dijual dengan harga 17.5K/pc (di aplikasi ojek online), namun untuk pia isi duren dijual dengan harga 23K/pc. Saya tidak tau apakah harganya sama dengan membeli di tokonya ya.
Lalu, pada saat mengunjungi pusat oleh-oleh, saya menemukan wingko apel! Unik sekali. Jadi lah saya beli 2 bag seharga 15K/bag. Satu bag itu berisi sekitar 10 pcs wingko apel dengan ukuran kecil. Saya lupa untuk mendokumentasikan isinya. Maklum, blogger bajakan hahaha
Oleh-oleh kota Malang |
Sekian kisah kuliner dan oleh-oleh dari kota Malang ini. Sampai bertemu di blogpost selanjutnya 😉
Xoxo
Jennyfer
No comments:
Post a Comment