Disclaimer: seluruh tulisan ini merupakan pengalaman pribadi saya dan tidak bermaksud menjatuhkan pihak lain, juga saya tidak di bayar untuk menuliskan review yang bagus atas sesuatu hal/tempat.
#############
Kali ini, saya memutuskan untuk mengunjungi kota Malang, Jawa Timur. Dan sesuai judulnya, biasanya orang-orang memilih rute Malang-Batu-Bromo. Tapi saya memilih Malang-Bromo-Batu. Kenapa?? Yaa karena maunya begitu aja hahaha
Liburan kali ini, saya akan berangkat dengan mama saya dan dua orang teman saya bernama Nopi dan Indah. Perjalanan kali ini, kami telah mempersiapkan segalanya dengan sangat matang, mulai dari transportasi, homestay, dan itinerary. Tepat tiga bulan sebelum keberangkatan, kami telah membeli tiket kereta api dengan rute Stasiun Pasar Senen (Jakarta) – Stasiun Malang (Malang) dan sebaliknya. Kami akan berangkat ke Kota Malang pada tanggal 17 Agustus 2018, dan perjalanan kembali ke Jakarta akan kami lakukan pada tanggal 21 Agustus 2017.
Pada tanggal keberangkatan, saya hanya berangkat bersama mama saya dan Nopi, karena Indah beli tiket dengan jam keberangkatan yang berbeda, dan tentunya harganya juga beda ya guys… lebih mahal !! hahaha dan untuk kepulangan, Nopi akan menggunakan pesawat.
Tiket kereta yang saya beli adalah KA Matarmaja kelas ekonomi. Untuk rute Jakarta-Malang dan sebaliknya, saya beli dengan harga 109K/orang/oneway, jadi ongkos PP Jakarta-Malang sebesar 218K/orang. Walaupun namanya ekonomi, tapi sudah pakai AC ya guys. So, don’t worry! ☺
Sekarang, kamu bisa simak kisah perjalanan saya kali ini bersama mama, Nopi, dan Indah. Check it out !Tiket KA Matarmaja Jakarta-Malang |
Tempat Duduk KA Matarmaja |
DAY 1 (17 Agustus 2018): PERJALANAN MENUJU MALANG
Kereta kami, KA Matarmaja akan berangkat dari Stasiun Pasar Senen (Jakarta) pukul 15:15 dan akan sampai di kota Malang keesokan harinya sekitar pukul 07:51. Jadi perjalanan kali ini akan menghabiskan waktu sekitar 16 jam pemirsa!! Lama banget kan… hahaha Oh ya, KA Matarmaja ini akan berhenti di beberapa stasiun yang dilewati sekitar 10-15 menit. Jadi, untuk waktu berhenti yang agak lama dapat kalian manfaatkan dengan meregangkan badan di luar kereta, juga untuk beli makanan di toko/warung didalam stasiun tersebut lhooo..
Lalu, saya, mama saya, dan Nopi berangkat dari rumah ke Stasiun Tangerang menggunakan taxi online (taxol) dengan biaya 32K. Dari Stasiun Tangerang ke Stasiun Pasar Senen kami menggunakan komuter line dan saya tidak tau ongkosnya karena menggunakan kartu hehehe
Sesampainya di Stasiun Pasar Senen, kami langsung check in dan menunggu kereta KA Matarmaja datang. Tidak lama setelahnya, kereta datang dan kami langsung saja masuk kedalam dan menempatkan barang-barang kami ke bagasi di atas. Fyi, kali ini saya membawa 4 buah tas, yaitu 1 koper kecil ukuran 20”, 1 tas polo ukuran sedang, 1 tas no-brand ukuran sedang, dan 1 hand bag berisi cemilan! Hahaha karena perjalanan sangat jauh, saya telah mempersiapkan cemilan dan air minum 1 liter. Dan ternyata air minum saya kurang! OMG. Harus di tahan-tahan deh ngemilnya..
Oh ya, di kereta ini disediakan makanan dan minuman juga kok. Ketika di kereta dan sudah waktunya makan malam, para pramugari/a akan menawarkan makanan dan minuman pada para penumpang. Saya sendiri membeli satu paket nasi dengan ayam geprek seharga sekitar 20K-30K (saya lupa tepatnya). Untuk rasa pun so far so good. Saya dan mama tidak ada complain apa pun untuk makanannya. Dan ketika tengah malam pun, penumpang akan ditawarkan kopi dan the. Harga satu gelas kopi yang saya beli adalah 10K.
Semakin malam, kami semakin mengantuk dan tetap aja ga bisa tidur karena memang tidak nyaman tidur dalam posisi duduk. Tapi, gimana lagi guys.. tidur-tidur ayam aja deh.. hehehe
DAY 2 (18 Agustus 2018): EXPLORE MALANG & PERSIAPAN MIDNIGHT TREKKING BROMO
Ketika jam sudah menunjukan pukul 07:51 dan kereta sudah tiba di Stasiun Malang, kami segera menuju pintu keluar. Dan Indah sudah stand by bersama seorang teman yang berdomisili di Malang untuk menjemput kami menuju penginapan kami, yaitu Adel’s Guest House. Kalian pasti bingung kenapa Indah jemput kami… hahaha yaaa karena kereta dia berangkat pukul 12 siang dan tiba di Malang sekitar pukul 3 pagi. Jadi dia sudah menunggu kami sambil melihat-lihat wisata di sekitar stasiun.
Berapa sih harga kamar di Adel’s Guest House? Saya dan teman-teman memesan dua kamar type superior double tanpa breakfast untuk satu malam saja. Harga per kamarnya adalah 155K/kamar/malam. Satu kamar untuk dua orang, dengan fasilitas kamar mandi di dalam, dan kamar ber-AC. Dan saya dapat diskon, sehingga net price yang saya bayarkan adalah 140K/kamar/malam. Dan sebelum keberangkatan, seperti biasa saya melakukan konfirmasi ke pihak penginapan bahwa saya boleh di izinkan untuk early check-in karena kereta kami akan tiba pukul 8 pagi. Dan pihak Adel’s Guest House mengizinkannya selama ada kamar kosong. Oh ya, kami mendapatkan complementary snack yang lumayan banyak dan dua botol air mineral. Kamar mandiinya bersih dan luas. Ada air panas dan biasa. Plus receptionistnya ramah banget. Servicenya oke banget guys. So far, kami sangat puas dengan pelayanan Adel’s Guest House ! Very recommended guys ! ;)
Salah Satu Kamar di Adel's Guest House |
Ok, kembali ke kisah kami.. setibanya di penginapan, kami sangat beruntung karena ada satu kamar kosong, dan kami langsung saja check-in tanpa berfikir panjang. Kami sangat lelah dan segera kami bergiliran untuk mandi dan bersih-bersih. Setelah menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk berbenah dan beristirahat, kami langsung mengeksplor Kota Malang ini. Rute dan wisata yang kami pilih bisa kalian lihat dibawah ini, dan semua perjalanan menggunakan taxi online (taxol).
1. Homestay ke Bakso Bakar Pak Man. Biaya: 23K
2. Bakso Bakar Pak Man ke Jodipan. Biaya: 16K
3. Jodipan ke Malang Town Square (Matos). Biaya: 24K
4. Matos ke Toko Oen. Biaya: 27K
5. Toko Oen ke Alun-Alun. Biaya: 0 (Free karena jalan kaki)
6. Alun-Alun ke Homestay. Biaya: 17K
Cukup santai sih di hari pertama ini.. dan sedikit saya infokan, di Jodipan ini saya mengunjungi Kampung Biru Arema, Kampung Warna Warni, dan Kampung 3D. Saya membayar HTM sebesar 3K/orang, dan Kampung 3D 3K/orang. Kamu akan mendapatkan gantungan kunci yang dibuat oleh warga sekitar pada saat membayar HTM nya lhooo… kreatif sekali! Oh ya, kampungnya juga bersih, rapih, dan tertata sekali. Kagum!
Bahasan mengenai kuliner dapat dibaca di sini ya..
Setelah selesai dengan semua rute di atas, kami kembali ke homestay untuk beristirahat karena malam nanti kami akan di jemput untuk perjalanan ke Bromo.
Tidak lama setelah kami tertidur pulas yang membutuhkan waktu sekitar 3 jam, pada pukul 22:00 kami pun bangun dan kembali bersiap-siap untuk perjalanan ke Bromo. Kami telah mem-booking private trip ke Bromo seharga 350K/orang dan sudah termasuk penjemputan dari homestay (jika homestay ada di tengah-tengah kota). Karena homestay kami ada diluar area penjemputan, maka kami sepakati untuk bertemu di Mc Donalds Kayu Tangan pukul 23:45. Sebelum berangkat, tidak lupa kami menitipkan pesan ke receptionist homestay jika kami belum kembali sampai pada waktu check out (pukul 12:00 siang), maka mereka dapat mengeluarkan barang-barang kami dan kami titipkan sampai kami kembali. Saya dan mama sudah memindahkan barang-barang kami ke kamar Nopi dan Indah. Dan saya langsung mengembalikan kunci kamar ke receptionist.
Singkat cerita, kami pun tiba di Mc Donalds Kayu Tangan sekitar pukul 23:00 menggunakan taxol dengan biaya 20K. Kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu.
Tepat pukul 23:45 kami sudah di jemput oleh driver kami menggunakan mobil Avanza dan kami sampai di tempat jeep sekitar satu jam setelahnya.
DAY 3 (19 AGUSTUS 2018): EXPLORE BROMO-PERJALANAN KE BATU
Jam sudah menunjukan pukul 00:30, segera kami naik ke jeep dan memulai perjalanan kami. Destinasi pertama kalau tidak salah bernama Penanjakan 1 Bukit Cinta. Untuk mencapai lokasi ini diperlukan waktu sekitar hampir 45 menit kalau tidak salah. Saya tidak begitu memperhatikan waktu karena saya sedikit pusing dan mual akibat jalanan yang bergelombang dan saya duduk dibelakang, juga udara yang semakin lama semakin dingin. Saya sampai membeli topi, syal, dan sarung tangan seharga 35K/set. Mama saya memakai perlengkapan punya adik saya yang sebelumnya sudah pergi ke Bromo.
Kami sampai di lokasi Penanjakan 1 Bukit Cinta sekitar pukul 02:00 dini hari, dan sangat amat dingin! Jaket dan perlengkapan yang kami gunakan tidak menyelamatan kami dari udara dinginnya. Alhasil kami sewa jaket seharga 25K/jaket (hasil di tawar ya). Kami menunggu waktu yang tepat untuk menaiki tangga untuk mencapai spot tertinggi untuk menikmati sunrise. Kami duduk disebuah warung dan menikmati teh hangat yang hangatnya cuma sebentar saking dinginnya udara! Huft!
Setelah banyak turis pergi ke tangga, kami pun memulai perjalanan kami menuju Bukit Cinta. Ternyata saya tidak begitu kuat untuk menaiki tangga yang banyak dalam udara dingin hahaha saya dan nopi naik pelan-pelan, sementara mama saya tidak jadi naik karena mama merasa tidak sanggup! Dan Indah tentu saja melesat jauh didepan kami. Sesampainya kami di atas, udara semakin dingin, bahkan mencapai 5°C ! Begitu ramai orang-orang yang ingin menikmati sunrise. Bahkan Indah sudah sempat men-tag tempat tetapi diusir oleh penjual tikar karena ada customernya yang akan duduk dan menggelar tikar disana! Damn! Dilokasi ini ada penyewaan tikar dan selimut guys.. Jadi kalau masih nunggu sekitar tiga jam seperti kami, kalian lebih baik duduk di tengah-tengah karena ada seperti tepat duduk yang ternyata fungsinya menopang plank nama lokasi tersebut. Lumayan loh duduk tiga jam di udara dingin.
Matahari pun akan terbit dan semua orang berdiri berebutan tempat untuk mendapatkan view sunrise terbaik. Saya sih hanya berdiri di atas tempat duduk saya itu. Lumayan bisa menikmati juga kok. Tapi hasil fotonya ya jelek karen banyak orang! Setelah ditunggu-tunggu dan masih cukup lama sampai matahari benar-benar terbit, saya dan Indah sudah tidak kuat menahan kencing. Sehingga kami memutuskan untuk turun. Dan ternyata tangga pun dipenuhi oleh para turis, baik turis lokal, maupun mancanegara. Saya sempat beradu argumen dengan seorang turis yang marah karena saya permisi mau turun. Sebagian orang dengan baik hati memberikan jalan. Tentunya saya selingi dengan mengucapkan maaf. Dan ternyata di tangga pun bisa mendapatkan spot foto sunrise yang okr loh! Arrgghh!!!! Kenapa saya harus repot-repot keatas sih?!
Dengan bersusah payah, saya dan Indah kembali ke warung yang kami jadikan basecamp bersama turis-turis lainnya dengan tentu saja buru-buru ke toilet. Mbak warungnya pun bilang kalau mama saya pergi kedekat tangga untuk lihat sunrise. Dan Nopi?? Wahh dia masih diatas saja sepertinya. Karena tadi kami sempat terpisah.
Tak lama, Nopi pun datang dan kami beristirahat sebentar. Kami kembalikan jaket yang kami sewa. Dan setelah beberapa saat, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya.
Bahasan mengenai kuliner dapat dibaca di sini ya..
Salah Satu Spot Foto Di Kampung 3D |
Salah Satu Spot Foto Di Kampung Biru |
Salah Satu Spot Foto Di Kampung Warna Warni |
Alun-Alun Malang |
Tidak lama setelah kami tertidur pulas yang membutuhkan waktu sekitar 3 jam, pada pukul 22:00 kami pun bangun dan kembali bersiap-siap untuk perjalanan ke Bromo. Kami telah mem-booking private trip ke Bromo seharga 350K/orang dan sudah termasuk penjemputan dari homestay (jika homestay ada di tengah-tengah kota). Karena homestay kami ada diluar area penjemputan, maka kami sepakati untuk bertemu di Mc Donalds Kayu Tangan pukul 23:45. Sebelum berangkat, tidak lupa kami menitipkan pesan ke receptionist homestay jika kami belum kembali sampai pada waktu check out (pukul 12:00 siang), maka mereka dapat mengeluarkan barang-barang kami dan kami titipkan sampai kami kembali. Saya dan mama sudah memindahkan barang-barang kami ke kamar Nopi dan Indah. Dan saya langsung mengembalikan kunci kamar ke receptionist.
Singkat cerita, kami pun tiba di Mc Donalds Kayu Tangan sekitar pukul 23:00 menggunakan taxol dengan biaya 20K. Kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu.
Tepat pukul 23:45 kami sudah di jemput oleh driver kami menggunakan mobil Avanza dan kami sampai di tempat jeep sekitar satu jam setelahnya.
DAY 3 (19 AGUSTUS 2018): EXPLORE BROMO-PERJALANAN KE BATU
Jam sudah menunjukan pukul 00:30, segera kami naik ke jeep dan memulai perjalanan kami. Destinasi pertama kalau tidak salah bernama Penanjakan 1 Bukit Cinta. Untuk mencapai lokasi ini diperlukan waktu sekitar hampir 45 menit kalau tidak salah. Saya tidak begitu memperhatikan waktu karena saya sedikit pusing dan mual akibat jalanan yang bergelombang dan saya duduk dibelakang, juga udara yang semakin lama semakin dingin. Saya sampai membeli topi, syal, dan sarung tangan seharga 35K/set. Mama saya memakai perlengkapan punya adik saya yang sebelumnya sudah pergi ke Bromo.
Kami sampai di lokasi Penanjakan 1 Bukit Cinta sekitar pukul 02:00 dini hari, dan sangat amat dingin! Jaket dan perlengkapan yang kami gunakan tidak menyelamatan kami dari udara dinginnya. Alhasil kami sewa jaket seharga 25K/jaket (hasil di tawar ya). Kami menunggu waktu yang tepat untuk menaiki tangga untuk mencapai spot tertinggi untuk menikmati sunrise. Kami duduk disebuah warung dan menikmati teh hangat yang hangatnya cuma sebentar saking dinginnya udara! Huft!
Setelah banyak turis pergi ke tangga, kami pun memulai perjalanan kami menuju Bukit Cinta. Ternyata saya tidak begitu kuat untuk menaiki tangga yang banyak dalam udara dingin hahaha saya dan nopi naik pelan-pelan, sementara mama saya tidak jadi naik karena mama merasa tidak sanggup! Dan Indah tentu saja melesat jauh didepan kami. Sesampainya kami di atas, udara semakin dingin, bahkan mencapai 5°C ! Begitu ramai orang-orang yang ingin menikmati sunrise. Bahkan Indah sudah sempat men-tag tempat tetapi diusir oleh penjual tikar karena ada customernya yang akan duduk dan menggelar tikar disana! Damn! Dilokasi ini ada penyewaan tikar dan selimut guys.. Jadi kalau masih nunggu sekitar tiga jam seperti kami, kalian lebih baik duduk di tengah-tengah karena ada seperti tepat duduk yang ternyata fungsinya menopang plank nama lokasi tersebut. Lumayan loh duduk tiga jam di udara dingin.
Matahari pun akan terbit dan semua orang berdiri berebutan tempat untuk mendapatkan view sunrise terbaik. Saya sih hanya berdiri di atas tempat duduk saya itu. Lumayan bisa menikmati juga kok. Tapi hasil fotonya ya jelek karen banyak orang! Setelah ditunggu-tunggu dan masih cukup lama sampai matahari benar-benar terbit, saya dan Indah sudah tidak kuat menahan kencing. Sehingga kami memutuskan untuk turun. Dan ternyata tangga pun dipenuhi oleh para turis, baik turis lokal, maupun mancanegara. Saya sempat beradu argumen dengan seorang turis yang marah karena saya permisi mau turun. Sebagian orang dengan baik hati memberikan jalan. Tentunya saya selingi dengan mengucapkan maaf. Dan ternyata di tangga pun bisa mendapatkan spot foto sunrise yang okr loh! Arrgghh!!!! Kenapa saya harus repot-repot keatas sih?!
Dengan bersusah payah, saya dan Indah kembali ke warung yang kami jadikan basecamp bersama turis-turis lainnya dengan tentu saja buru-buru ke toilet. Mbak warungnya pun bilang kalau mama saya pergi kedekat tangga untuk lihat sunrise. Dan Nopi?? Wahh dia masih diatas saja sepertinya. Karena tadi kami sempat terpisah.
Tak lama, Nopi pun datang dan kami beristirahat sebentar. Kami kembalikan jaket yang kami sewa. Dan setelah beberapa saat, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya.
Saya dan Mama Saya Memakai Jaket Sewaan |
Mama Memakai Jaket Sewaan |
Menjelang Sunrise di Penanjakan 1 Bukit Cinta Bromo |
Setelah puas dari Penanjakan 1 Bukit Cinta, kami dibawa ke lokasi-lokasi lain dikawasan Bromo Tengger Semeru ini. Saya tidak paham nama-nama lokasinya, tapi saya akan share ke kamu beberapa foto-foto kami saat menikmati Bromo.
Explore Bromo |
Explore Bromo |
Explore Bromo |
Saya, mama, dan teman-teman sangat puas dengan pemandangan indah Gunung Bromo. Begitu cantiknya. Tapi sayang, Padang Savannah dan Bukit Teletubbies nya sedang dalam kondisi tidak bagus. Dan kami tidak naik ke kawah bromo ya. Karena saya yakin kalau saya tidak akan sanggup naik. Tangganya banyak boookk! Tadinya Indah mau naik, tapi antri sekali. Jadi, setelah explore bromo selesai sekitar pukul 10:00, kami segera diantarkan menuju meeting point dengan mobil yang sama yang mengantarkan kami sebelumnya. Dan kami meminta untuk di drop di restaurant, dan Bapak driver merekomendasikan untuk mencoba makan siang di Inggil Museum Resto. Kamu bisa baca ulasannya di sini ya.
Setelah selesai makan siang, kami segera kembali ke homestay untuk melanjutkan perjalanan menuju Batu dengan menggunakan taxol dan biaya sebesar 40K dan sekitar 45 menit perjalanan.
Kami pun tiba di Wukirmas Homestay sekitar pukul 15:00 dan kami segera check in. Karena kami semua lelah, kami segera masuk ke kamar masing-masing, mandi, dan beristirahat karena besok kami akan explore Batu seharian penuh.
Pasti kalian mau tau kan harga kamarnya?
Well, kami kembali memesan dua kamar double bed tanpa breakfast dan tentu saja kamar mandi didalam masing-masing kamar. Harga yang kami bayarkan adalah 255K/kamar untuk dua orang. Kamarnya luas, bagus, dan tanpa AC ya, karena di kota ini suhunya sudah dingin. Dan saya dapat kamar yang menghadap ke jalan jadi bisa buka kaca kamar supaya udara masuk.
Tapi beberapa kali saya menemukan semut naik keatas tempat tidur dan ini mengganggu untuk saya. Dan urusan kamar mandi lebih parah lagi. Airnya ada yang panas dan biasa. Tapi keran air biasa selalu berubah menjadi panas. Kami komplain tapi disuruh tunggu 15-20 menit dan ini buang-buang waktu menurut saya karena mau mandi aja harus nunggu. Untuk air biasa pun mengalir sangat kecil jadi harus ditunggu terus sampe penuh. OMG. Urusan mandi ribet dan lama. Ada showernya juga sih, tapi yang pancurannya oke yang air panas. Dan kadang menjadi terlalu panas sehingga saya harus menunggu lagi. Oh ya, pastikan kamu bawa air minum ya. Di homestay ini tidak disediakan air mineral satu botol kecil pun! No complementary at all. Dan receptionist yang judes. Kami tidak diantarkan ke kamar kami sama sekali dan kami harus tanya disebelah mana kamarnya! Service yang berbeda jauh dari homestay kami di kota Malang.
Sisi bagusnya ada di balkon di lantai dua. Saya dan teman-teman menikmati sore di balkon sambil nge-teh cantik ditemani udara sejuk yang semakin sore semakin dingin.
Kamar di Wukirmas Homestay |
Tapi beberapa kali saya menemukan semut naik keatas tempat tidur dan ini mengganggu untuk saya. Dan urusan kamar mandi lebih parah lagi. Airnya ada yang panas dan biasa. Tapi keran air biasa selalu berubah menjadi panas. Kami komplain tapi disuruh tunggu 15-20 menit dan ini buang-buang waktu menurut saya karena mau mandi aja harus nunggu. Untuk air biasa pun mengalir sangat kecil jadi harus ditunggu terus sampe penuh. OMG. Urusan mandi ribet dan lama. Ada showernya juga sih, tapi yang pancurannya oke yang air panas. Dan kadang menjadi terlalu panas sehingga saya harus menunggu lagi. Oh ya, pastikan kamu bawa air minum ya. Di homestay ini tidak disediakan air mineral satu botol kecil pun! No complementary at all. Dan receptionist yang judes. Kami tidak diantarkan ke kamar kami sama sekali dan kami harus tanya disebelah mana kamarnya! Service yang berbeda jauh dari homestay kami di kota Malang.
Sisi bagusnya ada di balkon di lantai dua. Saya dan teman-teman menikmati sore di balkon sambil nge-teh cantik ditemani udara sejuk yang semakin sore semakin dingin.
*bersambung ke Part 2 ya guys.. Stay tune!
No comments:
Post a Comment